Tuesday, November 20, 2018

ISD

Kehidupan Sosial Masyarakat Menengah kebawah di daerah Pegunungan

Kesuburan yang selalu ada di daerah pegunungan yang diakibatkan terjadinya vulkanisme setiap gunung berapi meletus. keadaan tersebut sangat mendukung untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Contoh utama kegiatan tersebut adalah kebun kopi, kebun teh dan tanaman tembakau. di lain tempat juga ada yang menanam padi dan sayur-sayuran. Kegiatan lain yang dapat dilakukan di daerah pegunungan yaitu perikanan air tawar dan peternakan. 
Di perbukitan banyak penduduk yang menggunakan sebagian tanah yang datar untuk dijadikan tempat tinggal dan di atasnya didirikan rumah. Pada daerah lembah banyak terdapat sungai yang mengalir karena ada mata air di atas. Daerah lembah inilah yang menjadi favorit bagi penduduk untuk mendirikan rumahnya. Rumah-rumah yang dibangun biasanya berkumpul membentuk pemukiman terbatas pada daerah bukit yang datar tersebut dan biasanya mereka berkumpul dalam satu ikatan keluarga.
Daerah pegunungan kebanyakan mempunyai kemiringan yang cukup tinggi, bahkan bisa mencapai 45 derajat. Hal ini perlu taktik untuk membuat pertanian yang sesuai dengan kemiringan tersebut. Sawah dan ladang dibuat dengan tapak siring yang membentuk seperti tangga yang bersusun. Dalam sawah dan ladang tersebut bisa ditanami padi serta sayur-sayuran. Dengan temperatur yang cenderung dingin maka sangat memungkinkan sayur-sayuran bisa tumbuh dengan baik.
Di Indonesia banyak terdapat daerah pegunungan yang dipenuhi dengan hutan yang mempunyai hawa yang dingin menyegarkan dan hampir setiap hari turun hujan. Hutan yang kaya akan kayu, damar, pinus dan lain sebagainya bisa menjadi sumber devisa negara jika dimanfaatkan untuk menjadi bahan jadi industri, misalnya mebel dan kerajinan tangan. 
Selain itu dengan pemandangan hutan yang begitu indah sangat bermanfaat untuk dijadikan tempat wisata, terutama wisata berkemah dan mendaki gunung. Beberapa kota di Nusantara juga merupakan kota wisata yang terletak di dataran tinggi dan pegunungan, misalnya Malang dan kota Bandung.Kegiatan dalam dapur magma yang keluar ke permukaan bumi juga menghasilkan komoditas pertambangan yang sangat berguna, misalnya belerang dan tembaga. Dengan kekayaan alam seperti itu membuat penduduk bisa memanfaatkannya sebagai mata pencaharian dengan mencari bahan tembang disekitar gunung berapi.
Penduduk pegunungan membutuhkan bahan pangan yang dikonsumsi dalam keadaan hangat karena suhu udara yang dingin dan sangat lembap. Selain itu sebagian besar penduduk pegunungan memakai jaket atau pakaian tebal lainnya sebagai penangkal dari dinginnya udara sekitar pegunungan. 
Rumah yang dibangun oleh penduduk menggunakan bahan seng yang bisa menyimpan panas bagi dalam rumah. Jendela rumah juga sedikit agar hawa dingin dari luar tidak bisa masuk ke dalam. Perapian dalam rumah juga menjadi solusi apabila suhu sudah terlalu dingin, maka perapian itu bisa dinyalakan dan ruangan menjadi hangat terutama pada malam hari.  
Di sisi lain, sebagai tempat bertemunya dua lempeng bumi, Indonesia sangat kaya akan gunung berapi yang aktif. Gunung-gunung tersebut bisa saja meletus tiba-tiba yang mengeluarkan gas panas dan material lainya sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya. Maka disetiap gunung berapi dibangun pos pemantau yang memberi peringatan saat terjadi gunung meletus. Masyarakat disekitarnya sangat tahu apa yang dilakukan jika letusan terjadi, mereka akan berusaha mengungsi ke tempat yang aman untuk beberapa waktu dan akan kembali jika situasi sudah aman.
 Sumber: http://apapengertianya.blogspot.com/

Monday, November 19, 2018

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

Pengertian Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, , dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.
² Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
² Masyarakat adalah suatu kehiduoan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
² Kebudayaan adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Keterkaitan Antara Masyarakat, Penduduk, dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya.
Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara adat. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun budha yang di bangun pada zaman ini.
Zaman madya ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru.
Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
Pengertian Masalah Sosial dan Jenis Masalah Sosial dalam Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Rumusan Angka Kelahiran
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi). Indikator lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total – rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.
Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang berkembang dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.
Pengertian Angka Kelahiran
Kelahiran adalah ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa memperhatikan apakah tali pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih berhubungan. Berat badan lahir adalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan lahir adalah sama atau lebih 25 cm, dan usia kehamilan sama atau lebih 20 minggu. Angka kelahiran adalah jumlah kelahiran per 1000 penduduk.
Dinamika Penduduk
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.
B. Kebudayaan dan Kepribadian

1.Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di 
   Indonesia
a. Zaman Batu
Terjadi sebelum logam dikenal dan masih menggunakan benda yang terbuat
dari kayu atau tulang. Zaman batu terdiri dari :
- Masa berburu dan Mengumpulkan Makanan :
1. Masyarakat belum memiliki rasa estetika
2. Belum dapat bercocok tanam
3. Makan dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan
4. Hidup nomaden
           5. Hidup dekat sumber air
           6. Hidup berkelompok
           7. Sudah mengenal api


         - Masa Bercocok Tanam :
           1. Sudah mengenal kapak persegi & kapak batu
           2. Sudah mengenakan perhiasan
           3. Sudah mengenakan pakaian dari kulit kayu
           4. Sudah mengenal tembikar

       b. Zaman Logam
           Orang sudah dapat membuat alat dari logam. Sudah mengenal teknik
           melebur logam dan mencetaknya. Disebut masa perundagian karena dalam
           masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan
           tangan.

           - Zaman Perunggu (Alat yang dihasilkan) :
             1. Kapak Corong
             2. Nekara Perunggu
             3. Benjana Perunggu
             4. Arca Perunggu

           - Zaman Besi (Alat yang dihasilkan) :
             1. Mata Kapak bertungkai kayu
             2. Mata Pisau
             3. Mata Sabit
             4. Mata Pedang
             5. Cangkul
2. Kebudayaan Hindu, Budha, Islam & Barat di
Indonesia
a. Kebudayaan Hindu & Buddha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di
Pulau Jawa. Akulturasi antara kebudayaan setempat dengan
kebudayaan terjadi. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia,
khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dikatakan berpandangan
lebih maju dibandingkan Hinduisme karena budhisme tidak mengenal
adanya kasta dalam masysrakat. Walau demikian, kedua agama
itu tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme
maupun budhism menghasilkan karya budaya yang bernilai tinggi dalam
seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti
tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di
Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut,
Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
b. Kebudayaan Islam 
           Pada abad ke 15 dan 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh
           para pemuka agama islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama
           Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk
           ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11. Sudah ada wanita
           islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam
           ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke
           Indonesia tidak secara paksa dan melalui banyak jalur salah satunya perdagangan.

           Pada abad ke 15 ketika kerajaan Majapahit mulai runtuh, berkembanglah 
           negara pantai yang merongrong kekuasaan dan kewibawaannya.
           Negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,
           Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak 
           di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan. Dalam proses
           perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. 
           Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya 
           telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum 
           tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang
           mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. 
           Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, 
           dan Pesisr Kalimantan.
c. Kebudayaan Barat

           Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari
           kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat.
           Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum
           kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.
           Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut
           dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten
           muncul bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam waktu
           yang sama, dikota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara,
           dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari
           kaum buruh, dan kaum pegawai. Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45
           memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang
           kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai
           buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan
           asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh
           Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan
           itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan
           tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan
           kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa
           Indonesia.
Sumber :

Monday, October 29, 2018


MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR

ISD SEBAGAI SALAH SATU MKDU

DOSEN : RULLY MOVIZAR,SE, MMSI

DISUSUN OLEH :
MALIK IBNU RADI F
(53418952)
1IA05







UNIVERSITAS GUNADARMA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA













KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang ISD Sebagai Salah Satu MKDU.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ISD Sebagai Salah Satu MKDU dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.


























DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL  1
KATA PENGANTAR  2
DAFTAR ISI  3
BAB I PENDAHULUAN  4
A.LATAR BELAKANG  4
B.TUJUAN  4
BAB II PEMBAHASAN  5
1. PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR  5
2. TUJUAN  6
3. ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL  6
4..RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL DASAR  7
BAB III PENUTUP  8
3.1 KESIMPULAN  8
3.2 SARAN  8
DAFTAR PUSTAKA  8





























BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan ini berbau colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer.
Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam, sehingga wawasannya sempit. Hal lain, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang “elite” bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi – dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas :
1. Kemampuan akademis adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya.
2. Kemampuan professional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3. Kemampuan personal adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.



B. TUJUAN
Pengertian Tujuan ISD dan IPS
ISD dan IPS
Ruang Lingkup ISD












BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR dan IPS

1. PENGERTIAN
Untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan dalam kehidupan lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan.

Berdasarkan sumber filsafat yang di anggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga :
a) Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah), meliputi: Fisika, Kimia, Astronomi,Biologi dan lain-lain.
b) Sosial Sciences (Ilmu-ilmu Sosial), terdiri dari : Sosiologi, Ekonomi,Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi dan lain-lain.
c) Humanities (Ilmu-ilmu Budaya) meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan,Kesenian dan lain-lain.

Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut di atas, makaIlmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkain oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.

Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.

Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga IS tidak mengembangkan suatu penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.

Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau Program Pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Tegasnya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasardan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan,sehingga lebih peka terhadapnya.








2. TUJUAN
Sebagai salah satu dari Mata Kuliah Dasar Umum,Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
a) Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
b) Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c) Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya secara kritis-interdisipliner.
d) Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

3.ILMU SOSIAL DASAR DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-dua nya mempunyai persamaan dan perbedaan.

Adapun persamaan antara keduanya adalah :
1. Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.
2. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
3. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

Adapun perbedaan antara keduanya adalah :
1) Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
2) Ilmu Sosial Dasar merupakan satu mata kuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
3) Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian,sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.














4.RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL DASAR
Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi kenyataan kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu :
1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.

2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan  kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial.
Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep"keanekaragaman" dan kosep "Kesatuan sosial". Bertolak dari keduakonsep tersebut di atas, maka dapat kita pahami dan sadari bahwa didalam masyarakat selalu terdapat :
a. Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual atau kelompok/golongan.
b. Persamaan dan perbedaan kepentingan.
Persamaan dan perbedaan itulah yang menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik, kerja-sama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.

3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.
Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut di atas, dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.
Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok bahasan. Dari ke delapan Pokok Bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1) Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2) Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3) Masalah pemuda dan sosialisasi.
4) Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
5) Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6) Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7) Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
8) Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.





BAB III
PENUTUP
5.Kesimpulan
Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan dalam ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, psikologi, sosial. Tujuan ilmu sosial dasar meliputi : memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial, peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya. Fungsi ilmu sosial dasar meliputi: Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan pada lingkungan menjadi lebih besar.
6.Saran
Sebagai manusia yang menjalani kehidupan di dunia  kita perlu menyadari dan memahami masalah-masalah ilmu sosial dasar khususnya dalam bermasyarakat.








DAFTAR PUSTAKA
http://ariefsz.blogspot.com/2009/12/isd-pengertian-tujuan-isd-dan-ips.html